Selasa, 01 Oktober 2013

Makalah Kimia Bahan Pemutih

Pada tulisan kali ini, kita mau membahas tentang "Bahan Kimia di Rumah" bagian "Bahan Pemutih" secara spesifik lagi.. Cekidot!


   
BAHAN PEMUTIH

BAB I
BAHAN KIMIA DI RUMAH

                     Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak jenis barang buatan pabrik yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan kita perlu kita ketahui bahwa diantara bahan-bahan tersebut ada yang berbahaya atau bersifat racun oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mengetahui jenis, sifat, kegunaan, serta bahaya dari setiap bahan kimia yang kita gunakan dirumah
                          Sebagai mana kita ketahui, segala macam benda yang ada disekitar kita merupakan materi sebenarnya, semua materi terdira dari bahan kimia namun, dalam kehidupan sehari-hari kita lazim menggunakan istilah materi  dari pada bahan kimia. Bila dilihat dari asalnya, bahan kimia dapat dibagi dalam 2 bagian:
1.       Bahan kimia alami
Yaitu bahan kimia yang terdapat di alam. Misalnya air, kayu, cabai, bawang dll.
2.     Bahan kimia sintetis
Yaitu bahan kimia buatan pabrik. Misalnya deterjen, plastik, sampo, bahan pembasmi serangga dll

                         Bahan kimia alami pada umunnya tidak menimbulkan masalah baik bagi manusia maupun lingkungan sebaliknya, bahan kimia buatan pabrik dapat menimbulkan masalah. Masalah dapat terjadi karena ada beberapa bahan kimia yang bersifat racun, berbahaya, atau karena sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga limbahnya mencemari lingkungan sekarang ini, banyak bahan kimia alami yang telah berhasil dibuat dalam laboratorium, sehingga dapat diproduksi secara besar-besaran, misalnya vitamin C . sumber utama vitamin C berasal dari buah-buahan dan sayuran. Dalam kehidupan sehari-hari, produk buatan pabrik inilah yang sering kita sebut dengan istilah bahan kimia. Dengan kata lain, istilah bahan kimia, dimaksudkan untuk bahan kimia buatan pabrik, atau bahan kimia sintetis.
                          Berbagai jenis bahan kimia yang kita gunakan di rumah, dapa diolongkan berdasar penggunaanya. Diantaranya:
1.      Bahan pembersih
2.     Bahan pemutih
3.     Bahan pewangi
4.     Bahan pembasmi serangga
                          Setiap bahan, mengandung senyawa kimia tertentu sebagai bahan aktifnya. Misalnya pemutih, mengandung natrium hipoklorit (NaClO) sebagai bahan aktifnya. Bahan aktif biasanya dicantumkan pada label krmasan bahan tersebut.


BAB II
BAHAN PEMUTIH

                          Bahan pemutih adalah senyawa kimia yang biasa dipergunakan dan dimanfaatkan selain sebagai pemutih pada bahan tertentu juga sebagai penghilang noda maupun desinfektan.
Pemutih berdasarkan wujudnya dapat dibedakan menjadi dua :
1.      Padat (bubuk putih)
Misalnya kalsium hipoklorit dengan rumus kimianya Ca(OCl)2 , pada umumnya masyarakat mengenal sebagai kaporit. Kaporit dapat dimanfaatkan dalam mensterilkan air dari bakteri.
2.     Cair
Pemutih cair biasa disebut sebagai natrium hipoklorit (NaOCl) Selain dalam komposisi senyawa tersebut pemutih cair umumnya juga mengandung : alkyl sulphate, parfum (jika diperlukan) dan air. Di pasaran produk pemutih cair biasanya mengandung natrium hipoklorit dengan konsentrasi sekitar 12%-13%. Alkyl sulphate dalam merek dagang sering disebutemal-70 ditambahkan dan berfungsi sebagai penghilang noda (stain remover).
Sedangkan berdasarkan fungsi atau kegunaanya, bahan pemutih dapat dikelompokkan menjadi:
1.      Pemutih pakaian
Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung bahan aktif natrium hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Sedangkan serbuk pemutih mengandung senyawa kalsium hipoklorit, (CaClO). Senyawa hipoklorit mudah melepaskan klorin. Dalam kadar tinggi, klorin dapat merusak pakaian.  Pemutih Hipoklorit tidak baik untuk bahan poliester, sebab lebih memberikesan kuning daripada memutihkan. Pada umumnya, bahan pemutih yang dijual di pasaran sudah aman untuk dipakai selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian sehingga dapat memudarkan warna pakaian. Oleh karena itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk. Pemutih merupakan bahan kimia yang sangat reaktif. Mencampur bahan pemutih dengan bahan rumah tangga lainnya dapat sangat berbahaya. Misalnya, jika pemutih dicampur dengan pembersih kloset yang mengandung asam klorida dapat menghasilkan gas klorin. Gasklorin dapat merusak saluran pernafasan, dan jika kadarnya cukup besardapat mematikan. Mencampur pemutih dengan ammonia jugamenghasilkan gas beracun, yaitu kloramin (NH2Cl) dan hidrazin (N2H4). Oleh karena itu jangan sekali-kali mencampur pemutih dengan bahanlain tanpa petunjuk atau pengetahuan yang jelas. Pemutih pakaian sebagaian besar dibuat dari jenis bahan kimia yang sangat kuat. Umumnya bersifat korosif. Oleh karena itu, hindari kontak langsung dalam waktu lama.

2.     Pemutih makanan
Bahan pemutih makanan, biasanya digunakan untuk memutihkan trigu, tepung sagu, tepung jagung, dan beras. Agar warna makanan yang dihasilkan terlihat bersih dan tidak kusam. Beberapa contoh bahan pemutih makanan, yaitu: Benzoil, Peroksida, Kalium Bromat, Kalsium Lodat, dan Asam Askorbat. Bahan pemutih makanan ini, akan mrngoksidasi pigmen karotenoid pada makanan, sehingga makanan menjadi putih. Fungsi bahan pemutih makanan adalah mengoksidasi gugus sulfhibrid, dalam gluten. Penggunaan Pemutih terhadap kesehatan adalah dapat mengakibatkan terjadinya diare, penyakit seborrhea, kerapuhan kuku atau jaringan tanduk (keratin) dan  gangguan pada ginjal dan apabila kadar kalsium dalam darah turun dibawah normal maka kalsium dalam tulang akan dimobilisasi sehingga pembentukkan tulang baru akan terhambat.

3.     Pemutih Kulit
Pemutihan kulit, adalah penggunaan bahan-bahan kimia yang bertujuan untuk mencerahkan kulit dengan cara mengurangi konsentrasi melanin (zat warna kulit). Pemutihan kulit yang dapat mengurangi atau memblokir produksi melanin umumnya bekerja dengan cara menghambat pembentukan suatu enzim yang disebut tyrosinase. Perawatan ini yang terbanyak berupa lotion topikal atau gel berisi bahan-bahan penghambat melanin dan retinoid. Bisa juga digunakan bahan-bahan alami atau metode laser, tentunya dengan mempertimbangkan respon terapi. Beberapa bahan berbahaya yang terdapat dalam pemutih kulit:
a.     Mercury
Banyak produk pemutih kulit menggunakan bahan toksik     mercury antara lain mercury chloride atau ammoniated mercury. Sejak tahun 1990 di USA, bahan ini dilarang penggunaannya oleh karena mercury akan terakumulasi di kulit dan pemakaian jangka panjang menimbulkan efek menghitamkan kulit. Bahkan beberapa studi menunjukkan pada pemakaian jangka panjang, mercury akan terserap masuk aliran darah dan terakumulasi pada organ tubuh penting seperti ginjal. Tentu saja hal ini berbahaya bagi kesehatan.
b.    Hydroquinone
Hydroquinone adalah suatu penghambat produksi melanin yang kuat, hal ini berarti mencegah penghitaman kulit. Hydroquinone tidak membuat kulit terkelupas tetapi mencerahkan kulit, dengan cara mengganggu pembentukan dan produksi melanin. Melanin adalah suatu zat warna kulit yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit pada kulit. Melanin ini terbentuk terutama apabila kulit terpapar oleh sinar matahari. Terbentuknya melanin justru melindungi kulit dari efek ultraviolet yang merupakan salah satu faktor risiko timbulnya kanker kulit. Oleh karena itu beberapa negara melarang penggunaan Hydroquinone.
c.     Arbutin
Arbutin berasal dari daun bearberry, cranberry, mulberry atau blueberry shrubs, dan juga terdapat pada kebanyakan pear. Bahan-bahan ini dapat menghambat produksi melanin. Arbutin dan ekstrak tumbuhan yang lain merupakan alternatif pencerah wajah yang aman. Studi medis telah menunjukkan efisiensi arbutin untuk mencerahkan wajah.
d.     Tretinoin
Penelitian menunjukkan penggunaan Tretinoin (juga disebut sebagai all-trans retinoic acid) efektif untuk mengobati perubahan warna kulit. Saat menggunakan tretinoin harus menghindari sinar matahari. Pemakaian tretinoin membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar UVA dan UVB.
e.     Alpha hydroxy acids
Alpha hydroxy acids (AHAs) — terdiri atas lactic acid dan glycolic aci. Penggunaan AHA berkonsentrasi 4% – 15% tidak efektif untuk menghambat melanin dan tidak bermanfaat sebagai pencerah kulit. Pada konsentrasi ini, AHA bermanfaat untuk merangsang penggantian kulit dan mengangkat kulit superfisial yang rusak (eksfoliasi) dimana sel-sel hiperpigmentasi terakumulasi. Pada penelitian lain menunjukkan AHA bermanfaat untuk menghambat pembentukan melanin selain eksfoliasi. Peeling (pengelupasan kulit) menggunakan bahan alpha hydroxy acid (konsentrasi 50% atau lebih) dapat mengangkat kulit yang menghitam. Metode ini hanya dapat dilakukan oleh dokter yang mempunyai kompetensi melakukan peeling.
f.       Kojic acid
Kojic acid adalah adalah produk sampingan dari proses fermentasi beras yang digunakan pada industri sake (minuman fermentasi beras Jepang). Beberapa penelitian menunjukkan kojic acid efektif menghambat produksi melanin. Tetapi produk ini kurang stabil, paparan udara atau sinar matahari dapat membuat perubahan warna dan mengurangi efektivitasnya. Pemakaian bahan kojic acid mungkin mempunyai efek karsinogen. Studi lain menunjukkan bahan ini dapat menimbulkan alergi dan iritasi kulit.
g.     Azelaic acid
Azelaic acid adalah komponen padi-padian antara lain gandum, gandum hitam, dan barley. Formulasi cream ini mengandung bahan aktif 20%. Azelaic acid digunakan sebagai obat jerawat, tetapi juga efektif untuk pengobatan hiperpigmentasi kulit.
h.     Vitamin C
Magnesium ascorbyl phosphate, L-ascorbic acid, ascorbyl glucosamine, dan ascorbic acid adalah berbagai macam vitamin C. Bermanfaat sebagai antioksidan kulit. Beberapa studi menunjukkan manfaat vitamin C untuk menghambat produksi melanin. Untuk tujuan ini, digunakan vitamin C konsentrasi tinggi (> 5%). Bahan ini jarang digunakan dalam industri kosmetik.



4.     Pemutih Gigi
Kandungan utama bahan pemutih gigi tergantung dari produsen pembuatnya, diantaranya hydrogen peroxide, carbamide peroxide atau urea peroxide atau sistim non hydrogen peroxide yang mengandung sodium chloride, oxygen dan natrium fluoride. Beberapa produk mengandung bahan tambahan potasium nitrat dan fluoride, untuk membantu mengurangi sensitifitas gigi.
Mekanisme kerja bahan pemutih peroxide dan non
peroxide yaitu dengan cara masuk melalui perantara enamel ke tubuli dentin dan mengoksidasi pigmen pada dentin, menyebabkan warna gigi menjadi lebih muda. Proses ini dapat dipercepat menggunakan pemanasan dengan sinar berintensitas cahaya rendah atau sinar dengan intensitas cahaya tinggi, misalnya sinar kuring komposit konvensional, sinar laser, sinar plasma arc dengan intensitas tinggi. Penggunaan bahan pemutih gigi dapat menimbulkan efek samping berupa gigi yang sensitif, iritasi pada mukosa dan rasa sakit pada gusi. Gigi sensitif yang timbul akibat proses pemutihan gigi, umumnya dalam waktu singkat, dapat ditanggulangi dengan memendekkan waktu proses pemutihan setiap harinya, pengulasan fluor, potasium nitrat atau bahan desentizing lain. Iritasi pada mukosa gingiva dan tenggorokan biasanya disebabkan bahan pemutih yang berlebihan, keluar dari sendok cetak sehingga mengiritasi mukosa atau kemungkinan tertelan. Sakit pada otot pengunyahan dan gusi untuk penderita yang menggunakan sendok cetak sepanjang malam, disebabkan karena adanya perubahan pada kondili.




BAB III
 AKIBAT PEMAKAIAN BAHAN PEMUTIH

                                   Pemutih (bleaching agent) adalah bahan-bahan kimia yang dapat digunakan untuk mengatasi kotoran yang membandel pada pakaian. Bahan aktif yang terkandung dalam pemutih pakaian, antara lain natrium hipoklorit atau natrium perklorat. Namun demikian, pemakaian pemutih yang terlalu sering dan berlebihan dapat menyebabkan pakaian cepat rusak. Ini disebabkan bahan aktif tersebut dapat merusak partikel-partikel dan serat kain. Pemakaian pemutih yang berlebih dan terlalu sering menyebabkan serat-serat kain menjadi keras dan rapuh, dan dapat mengakibatkan memudarnya warna pada pakaian berwarna.
                          Penggunaan pemutih yang berlebihan selain dapat menyebabkan kerusakan juga berdampak negatif pada lingkungan. Jika air bekas cucian yang mengandung pemutih dibuang ke tanah maupun ke sungai-sungai dapat menimbulkan pencemaran air. Selain itu, dalam pemutih terkandung zat-zat aktif dan bahan-bahan yang bersifat korosif yang dapat membunuh bakteri menguntungkan dalam tanah. Akibatnya, kesuburan tanah dapat terganggu. Lebih luas lagi pembuangan limbah yang mengandung pemutih akan menimbulkan pencemaran lingkungan baru. Khusus untuk pemutih wajah yang ditawarkan, kita harus hati-hati dalam memilih maupun menggunakannya. Hal ini karena beberapa produk pemutih wajah dan tubuh terbukti mengandung logam berat merkuri (raksa). Pemutih yang mengandung merkuri jika digunakan secara terus-menerus dapat bersifat sebagai racun di dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker ( bersifat karsinogen). Penggunaan bahan pemutih gigi pun, juga dapat menimbulkan efek samping berupa gigi yang sensitif, iritasi pada mukosa dan rasa sakit pada gusi.



BAB IV
CARA MENCEGAH ATAU MENANGGULAGI DAMPAK PEMAKAIAN BAHAN PEMUTIH

Penggunaan bahan kimia tidak dapat dihindari karena sebagian bahan kimia sangat menunjang kehidupan kita. Namun, penggunaan bahankimia secara tidak tepat bisa berdampak negatif bagi manusia danlingkungan. Untuk mencegah dampak negatif tersebut, ada beberapa hal penting yang perlu kita ketahui yaitu sebagai berikut :      
1.      Selalu membaca label pada kemasan. Pada label biasanya terdapat petunjuk penggunaan produk secara aman, komposisi bahan-bahan kimia yang ada didalamnya, serta pertolongan pertama yang dapat dilakukan jika terjadi kesalahan penggunaan.
2.     Menggunakan bahan/produk kimia secara wajar dan sesuai kebutuhan.
3.     Menggunakan bahan/produk kimia yang muda terurai sehingga tidak mencemari lingkungan. Penggunaan deterjen yang mudah terurai (biodegradable) akan mengurangi pencemaran sistem air.
4.     Menyimpan produk-produk yang mengandung bahan kimia ditempat yang aman. Sebagai contoh, menyimpan cairan pembersih lantai, ditempat yang tidak bisa dijangkau anak-anak.
5.     Tidak membuang sisa-sisa bahan kimia secara sembarangan, karena dikhawatirkan dapat mencemari lingkungan.


BAB V
PENUTUP

1.      Simpulan
                     Sebagai mana kita ketahui, segala macam benda yang ada disekitar kita merupakan materi sebenarnya, semua materi terdiri dari bahan kimia namun, dalam kehidupan sehari-hari kita lazim menggunakan istilah materi  dari pada bahan kimia. Bila dilihat dari asalnya, bahan kimia dapat dibagi dalam 2 bagian:
1.       Bahan kimia alami
Yaitu bahan kimia yang terdapat di alam. Misalnya air, kayu, cabai, bawang dll.
2.     Bahan kimia sintetis
Yaitu bahan kimia buatan pabrik. Misalnya deterjen, plastik, sampo, bahan pembasmi serangga dll.
              Sedangkan berdasar penggunaanya, dapat dikelompokkan menjadi:
1.      Bahan pembersih
2.     Bahan pemutih
3.     Bahan pewangi
4.    Bahan pembasmi serangga
              Sedangkan yang sedang kita bahas pada materi ini, adalah bahan pemutih.
                          Bahan pemutih adalah senyawa kimia yang biasa dipergunakan dan dimanfaatkan selain sebagai pemutih pada bahan tertentu juga sebagai penghilang noda maupun desinfektan.
                     Pemutih berdasarkan wujudnya dapat dibedakan menjadi dua :
1.      Padat (bubuk putih)
2.     Cair
              Sedangkan berdasarkan fungsi atau kegunaanya, bahan pemutih dapat dikelompokkan menjadi:
1.      Pemutih pakaian
2.     Pemutih makanan
3.     Pemutih kulit
4.     Pemutih gigi
3.     Saran
a.     Sebaiknya jika kita menggunakan pemutih, entah pemutih pakaian, makanan, kulit, maupun gigi,  kita harus menggunakanya secara tidak berlebihan, atau mengikuti petunjuk yang sudah disesuaikan, agar kita dapat meminimalisir dari dampak negatif pemakaian bahan pemutih tersebut.
b.    Agar kita dapat mengurangi, bahkan terhindar dari dampak atau efek pemakaian bahan pemutih, sebaiknya kita mencari alternatif bahan pemutih, yang menimbulkan efek yang sangat sedikit bagi tubuh kita. Misalnya, dengan menggunakan strawberry sebagai pemutih gigi, bengkuang sebagai pemutih kulit, jeruk nipis sebagai pemutih pakaian, dll.
c.     Jika kita igin menggunakan bahan pemutih yang langsung jadi atau dalam kemasan, dan tidak ingin repot-repot mengolahnya terlebih dahulu, kita dapat mencari produk yang mengandung sedikit bahan kimia yang membahayakan, atau yang terbuat dari bahan alami.



3 komentar: